LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA TANAMAN
PERSILANGAN BAYAM MERAH DAN BAYAM HIJAU
OLEH :
FIRMANSYAH
124110193

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan rahmat dan
nikmat-Nya, sehingga laporan praktikum yang berjudul ”Persilangan Antara Bayam
Merah dan Hijau” ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada Bapak Fathurrahman,SP,.M.Sc selaku Dosen
Pembimbing dan Noer Arif Hardi selaku asisten dosen yang telah banyak memberikan pengarahan,
masukan-masukan dan saran sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak terdapat kekurangan.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Pekanbaru, Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR
ISI............................................................................................................ ii
DAFTAR
TABEL………………………………………………………………… iii
DAFTAR
LAMPIRAN…………………………………………………………… iv
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang……………………………………………………. 1
B.
Tujuan Pratikum………………………………………………….. 4
II.
TINJAUAN PUSTAKA
III.
BAHAN DAN METODE
A.
Tempat dan Waktu………………………………………………… 9
B.
Alat dan Bahan……………………………………………………. 9
C.
Pelaksanaan Pratikum……………………………………………… 9
IV.
HASIL PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan…………………………………………………. 11
B.
Persilangan Bayam Merah dan Bayam Hijau…….………………. 13
V.
PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………………… 14
B.
Saran………………………………………………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 15
LAMPIRAN…………………………………………………………………………….. 16
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Tinggi
tanaman…………………………………….............. 11
Tabel 2. Umur Berbunga Tanaman Bayam…………………………. 12
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Di Indonesia tumbuhan bayam telah meluas keseluruh
wilayah tetapi sampai saat ini pulau jawa merupakan
sentra produksinya. Ada dua jenis budidaya bayam yaitu bayam hijau dan bayam
merah diluar dari jenis bayam tersebut merupakan bayam liar. Bayam termasuk sayuran dataran tinggi tetapi dapat
hidup di dataran rendah dengan tanah yang subur dan gembur. Bagi sebanyak orang tumbuhan bayam hanya
sebagai sayuran pelengkap dalam suatu hidangan akan tetapi tumbuhan baya
memberikan kandungan gizi yang sangat berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan
badan terutama bagi anak-anak. Mengosumsi
bayam dalam jumlah yang cukup memberikan manfaat yang besar. Kandungan vitamin
A dalam daun bayam berguna untuk memberikan ketahanan tubuh dalam menanggulangi
penyakit mata, sakit pernafasan, kesehatan kulit dan selaput lender. Tanaman bayam juga digunakan untuk merawat rambut agar tumbuh
lebih sehat caranya dengan menyiram kulit kepala dan rambut dengan air sari
bayam dengan teratur. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya industri shampoo
yang menggunakan bahan utama berupa tanaman bayam.
Tanaman bayam merah ciri
nya yaitu memiliki batang dan dau yang berwarna merah, memiliki tinggi batang
sekitar 0,4-1 meter dan bercabang, batang lemah dan berair, daun bertangkai,
berbentuk bulat telur serta pangkal runcing berwarna merah. Jenis bayam ini juga banyak dikomsumsi oleh
setiap orang, dapat dibuat lalapan, sayuran berkuah, hingga salad. Disetiap 100
gr bayam merah mengandung 51 kkal, 4,6 protein, 0,5 lemak, 10 gr kharbohidrat,
368 gr kalsium, 2 mg zat besi, 5800 mg Vitamin A, 80 mg vitamin C. (Wahyu, Topan:2010). Khasiat dari bayam merah adalah dapat meningkatkan kerja ginjal dan
melancarkan pencernaan. Akar bayam merah berkhasiat sebagai obat disenrti.
Bayam termasuk sayuran berserat yang dapat digunakan untuk melancarkan proses
buang air besar.
Makanan berserat sangat dianjurkan untuk dikonsumsi bagi penderita penyakit
usus besar, penderita kencing manis (diabetes militus), kolesterol, darah
tinggi dan menurunnya berat badan. Sosok tanaman bayam sangat
mudah dikenali, yaitu berupa perdu yang tumbuh tegak, batangnya tebal berserat dan sukulen
pada beberapa jenis mempunyai duri. Daunnya bisa tebal atau tipis, besar atau
kecil, berwarna hijau atau ungu kemerahan (pada jenis bayam merah). Bunganya
berbentuk pecut, muncul di pucuk tanaman atau pada ketiak daunnya. Bijinya berukuran sangat
kecil berwarna hitam atau cokelat dan mengkilap. Secara garis besar, bayam dibedakan atas dua,
yaitu yang dibudidayakan dan yang tumbuh liar. Bayam yang tumbuh liar ada 2
jenis, yaitu bayam tanah (A. blitum L) dan bayam berduri (Amaranthus spinosus L.). Bayam ini juga enak
dimakan hanya saja agak keras dan kasap, yang warna batangnya agak kemerahan.
Bayam yang dibudidayakan pada umumnya
berbiji hitam. Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk di mana kandungan unsure hara dalam pupuk majemuk
dinyatakan dalam tiga angka yang berturut – turut menunjukkan kadar N, P2, O2, dan K2O. pupuk
majemuk umumny di buat dalam bentuk butiran yang seragam sehingga memudahkan
penaburan yang merata. Butir- butirnya umumnya agak keras dengan permukaan licin sehingga dapat
mengurangi sifat menarik air dari udar lembab (Tindall, 1968). Contoh pupuk majemuk yang mengadung tiga unsure
sekaligus (NPK). Nitrogen diserap tanaman dalam bentuk ion nitrat (NO3-) dan ion ammonium (NH4). Nitrogen tidak tersedia dalam bentuk menetral alami seperti unsure
hara lainnya. Jika terjadfi kekurangan (defisiensi) nitrogen, tanaman tumbuh
lambat dan kerdil. Daunnya berwarna hijau muda. Nitrogen juga dibutuhkan untuk
membentuk senyawa penting
seperti klorofil, asam nukleat, dan enzim, oleh karena itu, nitrogen dibutuhkan
dalam jumlah besar pada setiap tahap pertumbuhan tananman,khususnya pembentukan
tunas dan perkembangan batang serta daun tanpa suplai nitrogen yang cukup. Kadar p dalam pupuk dinyatakan dalam bentuk P2O 5. Pupuk P diserap tanaman dalam bentuk H2 PO4- atau HPO4-. Penyerapan
pupuk ini oleh tanaman memerlukan waktu cukup lama seperti pupuk alami yang
lain. P berperan penting didalam transfer energy didalam sel tanaman, misalnya ADP, ATP
berperan struktur dan informasi makro molekul. Dengan menggunekan unsure hara yang ada pada pupuk
tanaman dalam memenuhi siklus hidupnya. Fungsi hara tanaman tidak dapat
digantikan oleh unsur lain. Kalium diserap oleh tanaman dalam bentuk K+, tanah mengandung 400-500kg
kalium untuk setiap 93m2. Kalium berperan dalam efisiensi penggunaan air
meningkatkan ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit, memperbaiki uukuran
buah, menambah rasa manis pada buah, memperluas pertumbuhan akar. Gejala kekurangan kalium adalah
daun mulai terlihat agak tua batang dan cabang lemah. Kegunaan pupuk NA adalah sebagai bahan kering
tumbuhan. Unsure penting penyusun nulkeat (DNA/RNA), berpengaruh dalam proses
pertumbuhan vegetative
tanaman . kegunaan pupuk P adalah sebagai pembentukan buah. Pembentukan daun.
Kegunaan pupuk K adalah sebagai pembentukan akar, mengatur air dalam tanaman,
mendorong translokasi fotosintesis. Kerugian pupuk N adalah pertumbuhan tanaman
lambat, tanaman
kerdil, daun tanaman kecil. Pada tanaman serealia, jumlah akar menjadi
berkurang. Kerugian pupuk P adalah pertumbuhan terhambat, pembentukan buah biji
terganggu, warna daun menjadi lebih tua. Kerugian pupuk K adalah kerusakan kleooplas, penurunan laju pertumbuhan tanaman terjadi
korosis.
B.
Tujuan Pratikum
a. Mengetahui persilangan melalui angin
b. Mengetahui persilangan melalui kumbang
c. Mengetahui persilangan melalui penempelan bayam
merah dan bayam hijau
d. Untuk memenuhi tugas mata kuliah genetika
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Ware George and J. P MC. Collum pada bukunya Producing Vegetable Crops, sistematika dari tanaman bayam
sebagai berikut.
Kingdom,Plantae,Divisio,Spermatophyta,Sub–divisionAngiospermaeClass DicotyledonaeOrdo,Amaranthales,Family Amaranthaceae,Genus AmarnthusSpecies Amaranthus sp.(Ware, 1975). Bentuk tanaman bayam adalah terma (perdu), tinggi tanaman dapat
mencapai 1,5 – 2 m, berumur semusim atau lebih. System perakaran menyebar
dangkal pada kedalaman antara 20 – 40 cm dan berakar tunggang (henssayon, 1985).Batang tanaman bayam
kecil berbentuk bulat, lunak, dan berair. Batang tumbuh tegak bisa mencapai
satu meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah (Anonimousa, 2009). Daun tanaman bayam adalah daun tunggal. Berwarna
kehijauhan, bentuk bundar telur memanjang (ovalis). Panjang daun 1,5 sampai 6,0
cm. lebar daun 0,5 sampai 3,2 cm. ujung daun obtusus. Tangkai daun berbentuk
bulat dan permukaannya opacus (Rismunandar, 1967). Merupakan bunga berkelamin tunggal, yang berwarna hijau. Setiap bunga
memiliki 5 mahkota, panjangnya 1,5 – 2,5 mm. kumpulan bunga berbentuk bulir
untuk bunga jantan (Hendro, 1984). Bayam yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus sp. Yang kini dikenal di seluruh penjuruh dunia, berasal dari daerah
Amerika tropika. Jenis – jenis Amaranthus sp memiliki wujud yang menarik dari daun – daunnya
yang berukuran besar, berwarna hijau dan merah, serta merah yang keluar dari
ujungnya. Ada 3 jenis (spesies) bayam yang diusahakan di kawasan Amerika Latin, yaitu Amaranthus caudatus berkembang di Argentina, Peru, dan Bolivia ; Amarantuhs cruentus di Guatemala ; sedangkan Amaranthus hypochondricus di Meksiko (Arief, 1990). Negara yang menjadi pusat penyebaran bayam antara
lain Papua Nugini,
Tiawan, Hongkong, India, Nigeria, Dahomey, Amerika Serikar, dan Indonesia.
Bayam tersebar luas di daerah tropis dan daerah beriklim sedang. Di Indonesia,
tanaman bayam tersebar di seluruh wilayah nusantara. Tanaman baya,m ada yang
tumbuh di hutan – hutan, dan sebagian lagi mulai dibudidayakan di tegalan, pekarangan, sepanjang
endapan lumpur atau sungai, dan ada pula yang ditanam dalam pot
(Anonimousa, 2009). Tanaman bayam digolongkan ke dalam keluarga
Amaranthaceae, marga Amaranthus. Sebagai keluarga Amaranthaceae, bayam termasuk tanaman gulma yang tumbuh liar.
Namun, karena perkembangannya, manusia memanfaatkan tanaman bayam sebagai
tanaman budidaya yang mengandung gizi tinggi (Anonimousb, 2009). Bayam merupakan bahan seyuran dunia yang bergizi tinggi dan digemari oleh
semua lapisan masyarakat (Hendro, 1984).tanaman bayam semula dikenal
sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan bayam selanjutnya, tanaman bayam
dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk Negara –
Negara berkembang
(Arief, 1990).di duga, tanaman bayam masuk ke Indonesia pada abad XIX ketika lalu lintas
perdagangan luar negeri ke wilayah Indonesia. Pusat penanaman bayam di
Indonesia adalah Jawa Barat (4.273 hektar), Jawa Tengah (3.479 hektar), dan
Jawa Timur (3.022
hektar) (Hendro, 1984). Varietas bayam unggul ada 7 macam yaitu, Varietas
Giri Hijau, Giri Merah, Maksi Raja, Betawi, Skop, dan Hijau. Bayam merupakan
bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan
masyarakat. Daun bayam dapat dibuat berbagai sayur mayor, bahkan disajikan sebagai hidangan mewah
(Henssayon, 1985). Asam folat sangat kaya di
bayam. Asam folat ini diketahui dapat mengurangi tekanandarah tinggi atau
hipertensi. Asam folat juga dapat mengurangi risiko terjadinya tekanandarah tinggi. Asam folat terbukti
dapat menurunkan kadar homosistein, yaitu komponendarah dan penanda peradangan
yang dapat merusak pembuluh darah. Selain itu, asam folatjuga dapat
meningkatkan aliran darah. (American Heart
Association’s 58th
Annual BloodPressure Research Conference, 2004 dalam Johnson). Bayam memainkan peranan yang luar biasa dalam menjaga
kesehatan otak manusia.Studi-studi ilmiah telah menunjukkan hubungan yang jelas
antara diet asam folat tinggidengan pengurangan risiko stroke (Journal of American Heart Association, 2002 dalamJohnson). Studi lain oleh Sekolah
Kedokteran Keck dari Universitas California Selatandan UCLA School of Medicine telah menunjukkan bahwa lutein membantu
untukmencegah penyakit jantung dan stroke di otak (Circualtion Journal, 2001 dalam Johnson). Bayam merupakan jenis sayuran hijau yang banyak manfaatnya bagi kesehatan
dan pertumbuhan badan. Terutama bagi anak-anak dan para ibu yang sedang hamil.
Didalam daun bayam terdapat cukup banyak kandungan protein, mineral, kalsium, Zat besi, dan
vitamin yang di butuhkan oleh tubuh manusia. (yusni . B . ,3). Bayam cabut merupakan salah satu jenis bayam yang
cocok untuk dibudidayakan. Pertimbangannya karena tidak banyak menuntut
persyaratan tumbuh
yang sulit. Mudah ditanam dan cepat tumbuh walau tanpa pemeliharaan yang
serius. Selain itu, dalam waktu singkat tanaman sudah dapat dipanen. (yusni. B
. , 18) Pengolahan tanah, pemberian puuk dasar dan pembuatan bedengan, pengolahan
tanah untuk semua
jenis bayam hampir sama. Namun untuk bayam tahunan agak berbeda karena memiliki
akar lebih panjang dari bayam cabut sehingga
pencangkulan lubang lebih dalam(http://vitroculture.blogspot.com/2010/04budidaya-tanaman-bayam.html) Bayam merah berasal dari amerika tropik,
sekarang sudah tersebar didaerah tropis dan subtropis seluruh dunia.
Tanaman bayam semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya, tanaman bayam
digunakan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk negara-negara
berkembang. Di indonesia, bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan ditemukan pada
ketinggian 5-2 meter diatas permukaan laut, tumbuh di daerah pantai dan dingin, tetapi tumbuh lebih subur
didataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya agak panas. Bayam merah dapat
dikembangkan karena di Indonesia memiliki iklim, cuaca dan tanah yang sesuai
untuk pertumbuhannya. Selain itu, dapat tumbuh baik di tempat yang bersuhu panas maupun bersuhu
dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi.
Bayam merah akan tumbuh baik pada ketinggian 5– 2000 m dari permukaan laut
(Hasanuddin, 1998).
III.
BAHAN DAN METODE
A.
Waktu Dan Tempat Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan di kebun
percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, Jalan Kaharudin Nasution
KM 11, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru.
B.
Alat Dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah
: Benih, pupuk npk, pupuk KCL, pupuk TSP . Sedangkan alat yang digunakan dalam
praktikum ini adalah : Cangkul, meteran, plat perlakuan, paku, garpu, kayu (
patok ), ember, gembor, tali rafia, kamera dan lain-lain.
C. Pelaksanaan Praktikum
1. Persiapan
Lahan
Lahan praktikum yang akan
digunakan dibersihkan terlebih dahulu dari gulma atau rumput menggunakan
parang/cangkul. Kemudian dicangkul untuk membentuk bedengan/ plot dengan ukuran
1 m x 1 m dengan ketinggian 30 cm dan jarak antar plot/bedengan
2. Penanaman
Penanaman benih bayam 2
minggu setelah pengolahan lahan dilakukan dengan dibuat 2 lubang yang panjang
yang saling sejajar, kemudian benih dicampur dengan pasir lalu ditanam.
Penanaman dengan cara disebar.
3. Perawatan
a. Pemupukan
Pemupukan yang diberikan
adalah pupuk NPK, Urea, KCL, dan TSP,
dilakukan satu kali selama praktikum. Pemupukan dilakukan 2 minggu setelah
tanam dengan pemberian per lubang tanam
b. Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan
menggunakan gembor
yang diaplikasikan satu kali sehari
c. Penanggulangan OPT
Pengendalian organisme
pengganggu tanaman ( OPT ) melalui penyiangan gulma
4. Parameter Praktikum
1. Tinggi Tanaman ( cm )
Dilakukan setelah tanaman
bayam sudah tumbuh dewasa, masing-masing tanaman bayam diambil sebagai sampel setiap
tanaman diambil 3 sampel, tanaman diukur dari dasar tanah sampai tinggi
tanaman. Dilakukan pengukuran seminggu sekali.
2. Jumlah Bunga ( helai )
Masing-masing bayam yang
telah dijadikan sampel dihitung bunganya yang sudah tumbuh. Penghitungan bunga bayam ini
dilakukan 1 kali dalam praktikum genetika tanaman.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan Berdasarkan praktikum yang
telah dilaksanakan dilapangan bahwa, persilangan tanaman bayam merah dan hijau
telah mengalami pertumbuhan yang serentak tetapi pada saat umur 2 minggu
tanaman tersebut mengalami pertumbuhan tinggi yang tidak sama dan tanaman tersebut mengalami pertumbuhan
munculnya bunga pada bayam merah dan bayam hijau yang tidak serentak disebabkan
karena faktor luar dan faktor dalam. Contoh faktor luar yaitu cahaya matahari,
suhu, kelembapan udara, temperatur, sedangkan faktor dalam yaitu tanaman terserang hama
penyakit, perawatan ( opt ) yang terjadi perebutan unsur hara tanaman sehingga
tanaman tersebut mengalami pertumbuhan yang berbeda-beda.
1.
Tinggi Tanaman ( cm ).
Data hasil pengamatan tinggi tanaman bayam merah dan
bayam hijau dapat dilihat
pada tabel 1 dibawah ini.
Jenis Tanaman
|
Sampel
|
Minggu Ke-1
|
Minggu Ke- 2
|
Tinggi Tanaman
|
Tinggi Tanaman
|
||
Bayam Merah
|
1
|
6.5 cm
|
18 cm
|
|
2
|
7 cm
|
16 cm
|
|
3
|
10 cm
|
16 cm
|
Bayam Hijau
|
1
|
9.5 cm
|
27 cm
|
|
2
|
8.5 cm
|
22 cm
|
|
3
|
9 cm
|
22 cm
|
|
Rerata
|
8.4167
|
20.167
|
Gambar
Tabel-1. Tinggi tanaman.
Dari tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan tinggi bayam merah dengan bayam hijau mengalami
perbedaan yang sangat jauh dari minggu ke-2 dengan penanaman yang bersamaan,
bayam hijau lebih cepat mengalami tinggi tanaman, sedangkan bayam merah lebih lambat mengalami
pertumbuhan tinggi tanaman. Hasil rata-rata tinggi tanaman pada bayam merah adalah 8.4167 cm, sedangkan hasil
rata-rata tinggi
tanaman bayam merah adalah 20.167cm. Dengan demikian pemberian pupuk NPK, UREA, KCL, TSP dapat berpengaruh nyata
pertumbuhan tanaman bayam merah dan bayam hijau.
2.
Umur Berbunga ( hari )
Data pengamatan
umur berbunga pada tanaman bayam dapat disajikan dalam bentuk tabel ke-2 dibawah ini:
Tanaman
|
Sampel
|
Umur Bunga
|
Bayam Merah
|
1
|
36 hari
|
Bayam Hijau
|
2
|
36 hari
|
Rerata
|
36 hari
|
Tabel 2. Umur Berbunga Tanaman Bayam
Berdasarkan Tabel -2 pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa, waktu
umur bunga tanaman bayam merah dan bayam hijau berbunga pada tanggal 6 Desember 2013. Proses
pembungaan pada tanaman bayam merah dan bayam hijau relatif cepat dakarnakan
pemberian pupuk NPK dan Urea dapat mempengaruhi munculnya bunga pada tanaman bayam.
B.
Persilangan Bayam Merah Dengan Bayam Hijau Tanaman bayam yang sudah tumbuh dan berbunga dapat dijadikan proses persilangan
gen, penyilangan ini dilakukan pada biji bayam merah dan bayam hijau yang
dimana biji tersebut akan ditemukan atau digabungkan maka akan terjadi proses
persilangan . untuk persilangan yang baik dapat dilaksanakan pada pagi hari dari jam 08.00-10.00 wib. dan
pada sore hari dari jam
16.00-18.00 wib. Proses Persilangan ini
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara alami dan cara buatan.
1.
Secara Alami
a. biji bayam merah akan terbawa oleh angin hingga biji
tersebut menempel ke tanaman bayam hijau, lalu biji tersebut akan mengalami
proses persilangan gen.
b. Selain itu dengan kumbang
bunga ( madu ), dimana kumbang tersebut akan membawa biji bayam merah, kumbang
mengambil biji atau
biji tersebut tertempel dibagian tubuh kumbang
lalu kumbang beralih ke tanaman
bayam hijau, biji akan mengalami proses persilangan gen.
2.
Secara Buatan
a.
Bayam merah ditempelkan pada bayam hijau secara manual kemudian akan
terjadi proses
persilangan gen.
b.
Dengan cara dikorbankan tanaman
bayam merah yang sudah tumbuh biji dikorban atau dipatahkan salah satu
tanaman, kemudian ditempelkan ke bayam hijau.
c.
Melalui benang sari dengan jarum, biji tersebut diambil pakai jarum dan
jangan sampai
menyentuh tangan, kemudian biji yang sudah diambil ditempelkan atau di lekatkan
pada tanaman bayam hijau.
V.
PENUTUP
A.
Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang
telah dilaksakan dilapangan dapat diambil kesimpulan yaitu untuk
mengaplikasikan pesrsilangan gen maka terlebih dahulu diharapkan melakukan
penanaman, tanaman yang telah dijadikan persilangan yaitu tanaman bayam. Karena
biji tanaman bayam
untuk proses persilangan bayam.
Persilangan gen merupakan penggabungan sel satu dengan sel lain yang
akan menghasilkan tanaman yang bervariasi. Cara persilangan gen
pada tanaman ada 5 cara dengan 2
pengaplikasian. yang pertama adalah
secara alami, dan
didalamnya ada dua cara yaitu secara angin dan secara hewan ( kumbang ). Yang
kedua adalah secara buatan, yaitu dengan pengorbanan tanaman, ditempelkan, dan
mengambil benang sari dengan
jarum. Agar tanaman bayam tumbuh dengan baik maka harus mengetahui atau memahami bagaimana cara menanam
bayam sehingga akan menghasilkan yang maximal. Pertumbuhan bunga bayam hijau
sangat cepat dibandingkan biji bayam merah.
B.
SARAN Saran saya terhadap
praktikum dilapangan yaitu agar meningkatkan dan mengetahui lebih dalam lagi bagaimana cara bertanam
bayam, sehingga mendapatkan hasil yang maximum. Kepada asisten dosen dalam
bimbinganya selama
praktikum sangat memuaskan,walaupun terkadang sedikit membuat kami binggung,tetapi alangkah baiknya
memberikan ilmu dan
wawasan yang lebih banyak lagi sehingga mahasiswa memperoleh ilmu yang bermanfaat.
DAFTAR PUTAKA
Anonymous. 2008. Tentang Bayam. Available at www.ilmupedia.com (Verified 7 November 2009).
Hasibuan, B.E.2006.Ilmu Tanah.FP USU.Medan.2008.Pupuk dan Pemupukan.FP USU.Medan.
Murtensen, E dan F.T. Bullard.1970.Handbook of Tropical and Subtropical Horticulture.Department of State Agency for International Development. Washington D.C.
Nazaruddin.2000.Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah.Penebar Swadaya.Jakarta.
Novary, E.W.1997.Penanganan dan Pengolahan Sayuran Segar.Penebar Swadaya. Jakarta.Kesuburananah.Kanisius.Yogyakarta.
Rosmarkam,A dan N.A.Yuwono.2002.Ilmu Kesuburan Tanah.Kanisius. Yogyakarta.
Sutanto, R.2004.Penerapan Bahan Organik.Kanisius.Yogyakarta.
Murtensen, E dan F.T. Bullard.1970.Handbook of Tropical and Subtropical Horticulture.Department of State Agency for International Development. Washington D.C.
Nazaruddin.2000.Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah.Penebar Swadaya.Jakarta.
Novary, E.W.1997.Penanganan dan Pengolahan Sayuran Segar.Penebar Swadaya. Jakarta.Kesuburananah.Kanisius.Yogyakarta.
Rosmarkam,A dan N.A.Yuwono.2002.Ilmu Kesuburan Tanah.Kanisius. Yogyakarta.
Sutanto, R.2004.Penerapan Bahan Organik.Kanisius.Yogyakarta.
Anwar, Adiwilaga. 1982. Ilmu Usahatani. Penerbit Alumni: Bandung.
Hukum, R. dan S. kuntarsih,
1990,Bercocok Tanam Sayuran,CV Sona. Jakarta.
Azmi, C.2007.Menanam Bayam
& Kangkung.Dinamika
Pratama.Jakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal selama melakukan praktikum dapat dilihat dari tabel 3 dibawah ini :
Kegiatan
|
Bulan /Tahun 2013
|
|||||||||||
Oktober
|
November
|
Desember
|
||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
1. persiapan lahan
|
|
|
|
|
|
|||||||
2. pemberian pupuk kandang
|
|
|
|
|
|
|||||||
3. Penanaman
|
|
|
|
|
|
|||||||
4. perawatan
|
|
|
|
|
||||||||
5. pengukuran tinggi tanaman
|
|
|
|
|
||||||||
6. pengukuran tinggi tanaman
dan pemberian perlakuan
|
|
|
|
|
||||||||
7.pemberian insectisida dan
pengukuran tinggi tanman
|
|
|
|
|
|
|||||||
8. perawatan,pemberian insectisida,dan
pengukuran tinggi
tanaman,serta umur berbunga.
|
|
|
|
|
||||||||
9.Persilangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Lampiran 2. Dokumentasi
praktikum genetika.
Persiapan Lahan
Penanaman dan
Pemberian puradan
Pengendalian/pembersihan gulma pada tanaman bayam merah dan bayam hijau
Tanaman bayam merah dan bayam hijau yang sudah berbunga
Pengukuran tinggi
tanaman bayam merah dan bayam hijau
Persilangan
antara bayam merah dan hijau
FOTO BERSAMA LOKAL C
SEMESTER III DENGAN ASDOS DILAPANGAN PRATIKUM GENETIKA TANAMAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan……………………………………… 16
Lampiran 2. Dokumentasi
praktikum genetika…………………….. 17