Pages

Kamis, 29 Mei 2014

laporan genetika tanaman



I.          PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang                                                                                 Terbentuknya individu hasil perkawinan yang dapat dilihat dalam wujud fenotip, pada dasarnya hanya merupakan kemungkinan-kemungkinan pertemuan gamet jantan dan gamet betina. Keturunan hasil suatu perkawinan atau persilangan tidak dapat dipastikan begitu saja, melainkan hanya diduga berdasarkan peluang yang ada. Sehubungan dengan itu, peranan teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika.                                                                                                  Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi – deviasi dari nilai – nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas).
Uji ini dikenal sebagai uji X2 (Chi Square Test). Dalam ilmu genetika, kemungkinan ikut mengambil peranan penting. Misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk atau orang tua ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai acam kombinasi.
                                                                                                                        Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan dari tipe-tipe persilangan genotipe yang berbeda. Penggunaan teori ini memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut. .Metode chi-kuadrat adalah cara yang dapat kita pakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis.                                  
Dengan cara ini seorang ahli genetika dapat menentukan suatu nilai kemungkinan untuk menguji hipotesis itu.                                                                                     Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp. Kata "amaranth" dalam bahasa Yunani berarti "everlasting" (abadi). Tanaman bayam berasal dari daerah Amerika tropik. Tanaman bayam semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya. Tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk negara-negara berkembang. Diduga tanaman bayam masuk ke Indonesia pada abad XIX ketika lalu lintas perdagangan orang luar negeri masuk ke wilayah Indonesia.  
 Sosok tanaman bayam sangat mudah dikenali, yaitu berupa perdu yang tumbuh tegak, batangnya tebal berserat dan sukulen pada beberapa jenis mempunyai duri. Daunnya bisa tebal atau tipis, besar atau kecil, berwarna hijau atau ungu kemerahan (pada jenis bayam merah). Bunganya berbentuk pecut, muncul di pucuk tanaman atau pada ketiak daunnya. Bijinya berukuran sangat kecil berwarna hitam atau cokelat dan mengkilap (Bandini,Y., 2001). Bayam adalah dari tumbuhan keluarga Amaranthacea. Nama saintifiknya adalah Amaranthus gangeticus. Nama Inggerisnya adalah Red Spinach. Ia adalah pokok berbunga tahunan yang mempunyai bunga hijau gelap. Ia mampu tumbuh setinggi 2-3 kaki tinggi.





B.        TUJUAN
1.      Dapat mengetahui bagaimana cara persilangan antara tanaman bayam merah dengan tanaman bayam hijau
2.      Mahasiswa dapat mempraktikkan tentang persilangan pada tanaman bayam
3.      Dapat memahami bagaiman cara budidaya bayam merah dan bayam hijau
4.      Melatih mahasiswa dalam pelaksanan praktikum genetika sehingga mahasiswa dapat melaksanakan praktikum dengan baik kedepanya













II.        TINJAUAN PUSTAKA
Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menetukan nisbah yang diharapkan dari teori – teori persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori 9n memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut. (LV Crowder, 1988)                                                Dibandingkan dengan individu,  populasi merupakan unit studi yang lebih sesuai untuk mempelajari proses perhitungan variasi morfologfi dan frekuensi gen.  Keterikatan genetika pada proses evolusi sangat diperlukan untuk mempertimbangkan frekuensi alel pada populasi.  Hal tersebut menjadi latar belakang munculnya disiplin ilmu genetika populasi. (Pay, C. Anna. 1987).              Dalam ilmu genetika teori kemungkinan ikut berperan penting, misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk/orang tua/parental ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, bekumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi. Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksaman demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajad bebas). Uji ini dikennal sebagai uji X2 (Chi Square Test).                           Metode ci square adalah cara yang dapat kita pakai untuk mendapatkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan – persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan  hipotesis secara teoritis. Dengan cara ini seorang ahli genetika dapat menentukan satu nilai kemugkinan untuk menguji hipotesis itu. (LV Crowder, 1988).
Sosok tanaman bayam sangat mudah dikenali, yaitu berupa perdu yang tumbuh tegak, batangnya tebal berserat dan sukulen pada beberapa jenis mempunyai duri. Daunnya bisa tebal atau tipis, besar atau kecil, berwarna hijau atau ungu kemerahan (pada jenis bayam merah). Bunganya berbentuk pecut, muncul di pucuk tanaman atau pada ketiak daunnya. Bijinya berukuran sangat kecil berwarna hitam atau cokelat dan mengkilap (Bandini,Y., 2001).
Vitamin C merupakan senyawa yang sangat mudah larut dalam air, mempunyai sifat asam dan sifat pereduksi yang kuat. Vitamin C yang mempunyai rumus empiris C6H8O6 dalam bentuk murni merupakan kristal putih, tidak berwarna, tidak berbau dan mencair pada suhu 190-1920C. Senyawa ini bersifat reduktor kuat dan mempunyai rasa asam (Andarwulan,N., 1992).
Japan Food Standarization Ingredients List menyatakan bahwa dewasa ini makanan-makanan alami kehilangan banyak zat gizi karena faktor lingkungan, kerusakan tanah dan pengolahan dengan zat tambahan seperti pupuk anorganik, zat perangsang tanah dan lain sebagainya. Pengurangan nilai gizi yang drastis khususnya vitamin C pada bayam telah diamati dari tahun ke tahun dan dapat disimpulkan bahwa penurunan kadar vitamin C cukup signifikan sebab pada tahun 1950 : 150 mg, tahun 1963 : 100 mg, tahun 1982 : 63 mg dan pada tahun 1994 menjadi 13 mg, masing-masing per 100 gram bahan, hal ini diduga akibat perubahan global dimana suhu udara semakin naik sehingga penguapan pada daun bayam yang bentuknya tipis semakin tinggi, sedangkan air merupakan bahan baku untuk proses fotosintesa serta merupakan media reaksi yang paling bagus (Packer,L., 2006).


III.        BAHAN DAN METODE
A.        Waktu Dan Tempat                                                                          Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, Jalan Kaharudin Nasution KM 11, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru.
B.        Alat Dan Bahan                                                                                            Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Benih, pupuk npk, pupuk KCL, pupuk TSP . Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Cangkul, meteran, plat perlakuan, paku, garpu, kayu ( patok ), ember, gembor, tali rafia, kamera dan lain-lain.
C.        Pelaksanaan Praktikum
1.         Persiapan Lahan                                                                                           Lahan praktikum yang akan digunakan dibersihkan terlebih dahulu dari gulma atau rumput menggunakan parang/cangkul. Kemudian dicangkul untuk membentuk bedengan/ plot dengan ukuran 1 m x 1 m dengan ketinggian 30 cm dan jarak antar plot/bedengan
2.         Penanaman                                                                                        Penanaman benih bayam 2 minggu setelah pengolahan lahan dilakukan dengan dibuat 2 lubang yang panjang yang saling sejajar, kemudian benih dicampur dengan pasir lalu ditanam. Penanaman dengan cara disebar.


3.         Perawatan
a)      Pemupukan                                                                            
Pemupukan yang diberikan adalah pupuk NPK,  Urea, KCL, dan TSP, dilakukan satu kali selama praktikum. Pemupukan dilakukan 2 minggu setelah tanam dengan pemberian per lubang tanam
b)      Penyiraman                                                                
Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor yang diaplikasikan satu kali sehari
c)      Penanggulangan OPT                                                            
Pengendalian organisme pengganggu tanaman ( OPT ) melalui penyiangan gulma
4.         Parameter Praktikum
1.      Tinggi Tanaman ( cm )                                                           
Dilakukan setelah tanaman bayam sudah tumbuh dewasa, masing-masing tanaman bayam diambil sebagai sampel setiap tanaman diambil 3 sampel, tanaman diukur dari dasar tanah sampai tinggi tanaman. Dilakukan pengukuran seminggu sekali.
2.      Jumlah Bunga ( helai )
Masing-masing bayam yang telah dijadikan sampel dihitung bunganya yang sudah tumbuh. Penghitungan bunga bayam ini dilakukan 1 kali dalam praktikum genetika tanaman.


IV.       HASIL DAN PEMBAHASAN
A.        Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman Dan Umur Bunga                Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dilapangan bahwa, persilangan tanaman bayam merah dan hijau telah mengalami pertumbuhan yang serentak tetapi pada saat umur 2 minggu tanaman tersebut mengalami pertumbuhan tinggi yang tidak sama dan tanaman tersebut mengalami pertumbuhan munculnya bunga pada bayam merah dan bayam hijau yang tidak serentak disebabkan karena faktor luar dan faktor dalam. Contoh faktor luar yaitu cahaya matahari, suhu, kelembapan udara, temperatur, sedangkan faktor dalam yaitu tanaman terserang hama penyakit, perawatan ( opt ) yang terjadi perebutan unsur hara tanaman sehingga tanaman tersebut mengalami pertumbuhan yang berbeda-beda. 
1.         Tinggi Tanaman ( cm ).                                                                                Data hasil pengamatan tinggi tanaman bayam merah dan bayam hijau dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Jenis Tanaman
Sampel
Minggu Ke-1
Minggu Ke- 2
Tinggi Tanaman
Tinggi Tanaman
Bayam Merah
1
12 cm
29 cm

2
12 cm
24 cm

3
13 cm
21 cm
Bayam Hijau
1
14 cm
35 cm

2
14 cm
37 cm

3
15 cm
40 cm

Rerata
13,33
31
                              Gambar Tabel-1. Tinggi tanaman.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tinggi bayam merah dengan bayam hijau mengalami perbedaan yang sangat jauh dari minggu ke-2 dengan penanaman yang bersamaan, bayam hijau lebih cepat mengalami tinggi tanaman, sedangkan bayam merah lebih lambat mengalami pertumbuhan tinggi tanaman. Hasil rata-rata tinggi tanaman pada bayam merah adalah 13,33 cm, sedangkan hasil rata-rata tinggi tanaman bayam merah adalah 31cm. Dengan demikian pemberian pupuk NPK, UREA, KCL, TSP dapat berpengaruh nyata pertumbuhan tanaman bayam merah dan bayam hijau.
2.         Umur Berbunga ( hari )                                                                               Data pengamatan umur berbunga pada tanaman bayam dapat disajikan dalam bentuk tabel ke-2 dibawah ini.
Tanaman
Sampel
Umur Bunga
Bayam Merah
1
36 hari
Bayam Hijau
2
36 hari

Rerata
36 hari
           Tabel 2. Umur Berbunga Tanaman Bayam
Berdasarkan Tabel -2 pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa, waktu umur bunga tanaman bayam merah dan bayam hijau berbunga pada tanggal 6 Desember 2013. Proses pembungaan pada tanaman bayam merah dan bayam hijau relatif cepat dakarnakan pemberian pupuk NPK dan Urea dapat mempengaruhi munculnya bunga pada tanaman bayam.
B.        Persilangan Bayam Merah Dengan Bayam Hijau                                     Tanaman bayam yang sudah tumbuh dan berbunga dapat dijadikan proses persilangan gen, penyilangan ini dilakukan pada biji bayam merah dan bayam hijau yang dimana biji tersebut akan ditemukan atau digabungkan maka akan terjadi proses persilangan . untuk persilangan yang baik dapat dilaksanakan pada pagi hari dari jam 08.00-10.00 wib. dan pada sore hari dari jam 16.00-18.00 wib.

Proses Persilangan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara alami dan cara buatan.
1.         Secara Alami :                                                                                    
a.       biji bayam merah akan terbawa oleh angin hingga biji tersebut menempel ke tanaman bayam hijau, lalu biji tersebut akan mengalami proses persilangan gen.
b.      Selain itu dengan kumbang bunga ( madu ), dimana kumbang tersebut akan membawa biji bayam merah, kumbang mengambil biji atau biji tersebut tertempel dibagian tubuh kumbang  lalu kumbang  beralih ke tanaman bayam hijau, biji akan mengalami proses persilangan gen.
2.         Secara Buatan                                                                                    
a.         Bayam merah ditempelkan pada bayam hijau secara manual kemudian akan terjadi proses persilangan gen.
b.         Dengan cara dikorbankan tanaman  bayam merah yang sudah tumbuh biji dikorban atau dipatahkan salah satu tanaman, kemudian ditempelkan ke bayam hijau.
c.         Melalui benang sari dengan jarum, biji tersebut diambil pakai jarum dan jangan sampai menyentuh tangan, kemudian biji yang sudah diambil ditempelkan atau di lekatkan pada tanaman bayam hijau.



V.        PENUTUP
A.        Kesimpulan                                                                                        Berdasarkan praktikum yang telah dilaksakan dilapangan dapat diambil kesimpulan yaitu untuk mengaplikasikan pesrsilangan gen maka terlebih dahulu diharapkan melakukan penanaman, tanaman yang telah dijadikan persilangan yaitu tanaman bayam. Karena biji tanaman bayam untuk proses persilangan bayam.  Persilangan gen merupakan penggabungan sel satu dengan sel lain yang akan menghasilkan tanaman yang bervariasi.                                                                 Cara- cara persilangan gen pada tanaman ada 5 cara dengan 2 pengaplikasian.  yang pertama adalah secara alami, dan didalamnya ada dua cara yaitu secara angin dan secara hewan ( kumbang ). Yang kedua adalah secara buatan, yaitu dengan pengorbanan tanaman, ditempelkan, dan mengambil benang sari dengan jarum.                Agar tanaman bayam tumbuh dengan baik maka harus mengetahui atau memahami bagaimana cara menanam bayam sehingga akan menghasilkan yang maximal. Pertumbuhan bunga bayam hijau sangat cepat dibandingkan biji bayam merah.
B.        SARAN                                                                                                          Saran saya terhadap praktikum dilapangan yaitu agar meningkatkan dan mengetahui lebih dalam lagi bagaimana cara bertanam bayam, sehingga mendapatkan hasil yang maximum. Kepada asisten dosen dalam bimbinganya selama praktikum sangat memuakan, sehingga mahasiswa dapat memahami dengan baik, tetapi alangkah baiknya memberikan ilmu dan wawasan yang lebih banyak lagi sehingga mahasiswa memperoleh ilmu yang bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2008. Tentang Bayam. Available at www.ilmupedia.com (Verified 7
November 2009).
Anwar, Adiwilaga. 1982. Ilmu Usahatani. Penerbit Alumni: Bandung.





















LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan























Lampiran 2. Dokumentasi praktikum genetika.
        
                  Pengendalian gulma pada tanaman bayam merah dan bayam hijau

        
              
                  Tanaman bayam merah dan bayam hijau yang sudah berbunga
        
                    Pengukuran tinggi tanaman bayam merah dan bayam hijau
   


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar